Jumat, 08 Maret 2013

menumbuh kembangkan jiwa entrepreneurship

MAHASISWA WAJIB MEMILIKI JIWA ENTREPRENEURSHIP


Pengangguran di Indonesia tiap tahun nya meningkat. Kita bisa melihat nya secara real, terakhir pada tahun 2012 jumlah pengangguran meningkat 1,3 juta jiwa (see disini). Disana menyebutkan bahwa pengangguran di Indonesia terjadi karena tidak bertemunya kualitas pencari kerja dengan kebutuhan perusahaan yang diinginkan. Ini berarti masih rendahnya kualitas kerja penduduk Indonesia. Fakta tersebut bisa dikurangi dengan meningkatkan kualitas kerja manusia itu sendiri dan menanami jiwa entrepreneurship sejak dini. Menanami jiwa entrepreneurship sejak dini yang akan saya dalami dalam tulisan ini. Pada hakikatnya jiwa berbisnis bisa diadakan sekalipun kita tidak mempunyai darah berbisnis dalam keluarga. Bisa dimulai dari diri sendiri asalkan ada kemauan yang kuat untuk menjadi konglomerat muda dengan cara berbisnis.

Cara bagus pada setiap kampus untuk menumbuh kembangkan jiwa berbisnis pada mahasiswa/i nya yakni dengan mengadakan pembelajaran tentang kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong, menyuntik, menanamkan, memberi informasi serta menyadarkan mahasiswa tentang berbisnis sejak dini. Karena potensi tersebut yang akan menghasilkan masa depan mereka cemerlang. 

Selain mendapat bibit bisnis dari kampus, mahasiswa juga harus aktif dan mandiri dalam berbisnis. Seperti yg kita ketahui, di Sekolah Menengah Kejuruan jiwa entrepreneurship sudah dibentuk dengan membuat suatu karya yang memiliki nilai jual ekonomi tinggi. Mahasiswa yang mayoritas berasal dari Sekolah Menengah Atas yang mana disana hanya diajarkan teori jangan kalah dengan anak SMK. Mahasiswa bisa meniru jiwa entrepreneruship pada anak sekolah kejuruan, tentu dengan cangkupan yang lebih luas dalam dunia kampus.

Dunia kampus yang bebas lebih leluasa dalam menjajaki bisnis. Mahasiswa bisa membuka usaha sendiri dengan menanamkan modal bersama, lalu memulai bisnis dengan berjualan yang tentu nya tidak mengganggu waktu kuliah. Pada saat jam kuliah mereka belajar sedangkan pada saat tidak ada jam mereka berbisnis. Selain itu, membuat hasil karya sesuai dengan jurusan yang mereka geluti juga bisa menjadi peluang bisnis. Hasil usaha mereka bisa dijual di pameran, bazar dan tempat umum. Dengan begitu selain mengamalkan ilmu yang mereka dapat, mereka juga mengembangkan jiwa entrepreneurship.

Dengan memiliki semangat serta kesungguhan dalam berbisnis, mahasiswa harus mempunyai terobosan dan berkelanjutan untuk kedepan. Saya yakin masalah pengangguran akan berkurang tiap tahunnya jika ada niat untuk maju pada diri kita masing-masing dan mau bersaing dengan negara lain di era nanti.